Pemerintah dan Oposisi Venezuela Berunding Lagi di Barbados
Jakarta, CNN Indonesia -- Utusan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan pemimpin oposisi Juan Guaido melanjutkan kembali perundingan untuk mencari jalan keluar atas krisis politik yang terjadi di negara itu. Negosiasi kembali digelar di Barbados."Kami melanjutkan tahap perundingan menggunakan mekanisme Oslo," kata juru runding kubu Guaido, Stalin Gonzalez, seperti dilansir AFP, Kamis (1/8).
Krisis politik di Venezuela terjadi sejak Januari 2019, saat Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim. Dia lantas didukung oleh 50 negara.
Guaido menuduh Maduro mencurangi hasil pemilu 2018 yang membuatnya terpilih kembali. Dia mendesak Maduro mundur dan kembali menggelar pemilihan umum.
Sedangkan Maduro menolak desakan mundur dan meminta Guaido berunding. Dia menuduh Amerika Serikat ada di balik 'percobaan kudeta' oleh Guaido.
Kondisi itu membuat seperempat dari 30 juta warga Venezuela semakin melarat. Sedangkan diperkirakan ada 3,3 juta penduduk negara itu yang mengungsi ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih layak.
Menteri Jadi Buronan AS
Di sisi lain, Badan Penegak Imigrasi AS (ICE) memasukkan Menteri Perindustrian Venezuela, Tareck El Aissami, sebagai buronan. Tareck diduga adalah bandar narkoba kelas dunia.
"Dia buronan karena kasus perdagangan narkoba. Dalam jabatan sebelumnya, Tareck terlibat dan memiliki sebagian dari sekitar 1 ton narkoba yang dikirim ke Meksiko dan Amerika Serikat," demikian pernyataan ICE.
Pada Maret lalu pemerintah AS mendakwa Tareck dalam kasus perdagangan narkoba dan menghindari sanksi. Jika berhasil ditangkap, maka Tareck terancam dipenjara maksimal 30 tahun. (ayp/ayp)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah dan Oposisi Venezuela Berunding Lagi di Barbados"
Post a Comment