PSI Khawatir Bus Zhong Tong Bahayakan Keselamatan Penumpang
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mengingatkan PT Transportasi Jakarta agar tidak kembali membeli bus merek Zhong Tong.Hal ini ia katakan menanggapi bus tersebut kembali beroperasi setelah sempat diberhentikan pada masa pemerintahan Basuki tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kalau terikat dengan putusan arbitrasi jangan sampai nyawa atau keselamatan dari penumpang busway dikorbankan," ujar William saat dihubungi, Rabu (16/10).
PT Transjakarta sebelumnya telah menjelaskan bus tersebut kembali beroperasi sebagai bentuk dari kelanjutan kontrak di 2013 lalu. Penyedia bus itu adalah Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Namun, karena PPD tak dapat menyerahkan bus pada waktu yang ditentukan maka terjadi ketidaksepahaman pada 2016.
Kemudian pada 2018 lalu, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) mengeluarkan putusan agar Transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhong Tong tersebut. Zhong Tong akan tetap membayarkan penalti dan wanprestasinya berdasarkan kontrak pada 2013.
Menurut William, semestinya penambahan armada bus Transjakarta dalam mengatasi pengguna transportasi yang terus bertambah bisa menggunakan merek bus yang sudah terbukti tidak memiliki rekam jejak buruk.
Pasalnya, bus Zhong Tong diberhentikan karena sempat membuat Ahok kesal. Banyak permasalahan yang dialami bus tersebut mulai dari kebakaran karena sistem listrik yang buruk hingga menjadi objek tindakan korupsi.
"Lanjutkan saja pembelian dengan merek-merek yang sama-sama kita tahu performanya itu seperti apa. Tinggal ditambah armadanya saja," lanjut dia.
William mengaku belum mengecek secara detail berapa anggaran yang dimiliki untuk membeli bus Transjakarta
Namun terlepas dari itu menurutnya keselamatan warga Jakarta tidak boleh terancam.
"Jangan sampai kekurangan anggaran membuat keselamatan dari penumpang diancam. Jangan begitu pola pikirnya," tambah dia.
Pada Maret 2015 lalu, bus Zhong Tong pernah terbakar saat melintas di depan gedung PMI, di Jalan Gatot Subroto.
Kondisi tersebut terjadi lantaran buruknya kualitas bus pada komponen kelistrikan yang mengakibatkan bus terbakar.
PT Transportasi Jakarta sebelumnya, meninggalkan bus-bus yang dianggap tidak aman dan beralih ke merek bus yang lebih aman dan nyaman untuk masyarakat.
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan armada bus yang kerap bermasalah adalah asal China. Di samping mencegah bus terbakar, alasan lain tak terpilihnya bus asal negeri tirai bambu itu tidak memiliki agen pemegang merek (APM) di Indonesia.
"(Bus) China tidak jelek, cuma itu tidak ada agen untuk perawatan. Bus Scania kuat, Mercedes-Benz kuat. Jadi karena tidak punya perawatan (bus China di Indonesia), kami tidak bisa maksimal," kata Budi di Kudus, Jawa Tengah, 14 Februari 2018 lalu.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono harus menerima hukuman 13 tahun penjara karena terjerat kasus pengadaan bus TransJakarta pada tahun 2012 dan 2013. Bus Zhongtong jadi objek korupsinya.
Ahok saat masih menjadi gubernur pun dibuat kesal dan berniat mengganti bus itu.
"Kami akan beli bus baru terus," kata Ahok di Jakarta, Kamis, 21 Mei 2015 lalu.
Buruknya kualitas bus TransJakarta ini menurut Ahok karena ulah oknum pegawai di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2013. Padahal sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, ia sudah meminta agar bus yang didatangkan produsen bus ternama.
"Tapi mereka (oknum di Pemprov DKI) mainkan. Makanya yg selalu menang bus yang jelek dari Tiongkok," kata Ahok.
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PSI Khawatir Bus Zhong Tong Bahayakan Keselamatan Penumpang"
Post a Comment