Jokowi, Jatah Menteri PDIP dan Sinyal 'Bandel' Periode Kedua
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam pidato politiknya di Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Bali, Megawati Soekarnoputri secara gamblang meminta pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal jatah terbanyak di kabinet.Dengan tegas, Mega tak mau jika hanya diberi jatah empat menteri di kabinet mendatang.
Jokowi yang mendapat kesempatan berpidato di acara yang sama, tidak serta merta mengiyakan mengenai jatah menteri. Meski memberi garansi terbanyak untuk PDIP, Jokowi sempat menyatakan jumlah empat menteri bagi partai banteng itu juga terbanyak jika parpol pendukung lain mendapat jatah dua menteri.
Pernyataan Jokowi tersebut dinilai sebagai upaya ingin menunjukkan bahwa dirinya presiden berdaulat dalam membangun konstruksi kabinet meski Megawati adalah ketua umum partainya.
Pengamat komunikasi politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin mengatakan jawaban Jokowi terhadap permintaan Mega merupakan simbol penegasan bahwa dia tak bisa dikendalikan siapapun, termasuk partainya sendiri, PDIP.
Alvin menyebut langkah Jokowi itu juga menjawab anggapan selama ini ia dikendalikan oleh Mega dan PDIP. Terlebih lagi beberapa kali Mega menyebut Jokowi hanya petugas partai PDIP.
"Jokowi menegaskan dia bukan petugas partai semata yang apapun Mega bilang pasti dilakukan. Bahwa Jokowi memberanikan diri untuk bandel, tapi bandelnya ini berlandaskan apa yang ia anggap baik untuk Indonesia," kata Alvin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (9/8).
Alvin juga menganggap Jokowi sudah tak punya beban politik karena sudah masuk periode kedua. Jokowi, lanjutnya, mengisyaratkan hendak memilih susunan kabinetnya sendiri seleluasa mungkin guna memuluskan program-program kerjanya.
Meski begitu, Jokowi tak akan sepenuhnya mengabaikan Mega. Alvin menilai Jokowi akan terus mendengar suara Mega di banyak kesempatan.
"Tapi bukan berarti Jokowi menutup telinga sama sekali atas masukan-masukan Megawati. Posisi Megawati itu bak Ibu untuk Jokowi. Tentu ia akan menghormati dan mendengar beliau," ujarnya.
Saat giliran berpidato, Jokowi menjawab permintaan Mega. Ia memastikan 'kue' terbanyak di kabinet bakal diberikan kepada PDIP.
Namun, Mantan Wali Kota Solo itu enggan menyebut secara rinci. Ia malah melontarkan lelucon terkait kursi menteri di hadapan kader PDIP yang hadir.
"Terakhir saya sampaikan yang ditanya Ibu Mega tadi. Mengenai menteri, jangan empat. Tapi kalau yang lain dua, berarti PDIP sudah dua kali (lipat)," ucap Jokowi sembari tersenyum.
"Kalau yang lain tiga, PDIP?" ucap Jokowi mengundang jawaban.
"Enam!" teriak para kader.
![]() Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak mau jika Jokowi hanya memberikan 4 menteri |
Adi mengatakan itu bisa menimbulkan citra negatif di publik.
"Sebenarnya perkara biasa jika Megawati minta jatah lebih kursi menteri mengingat PDIP sebagai pemenang pemilu. Problem-nya, obrolan jatah kursi kabinet sangat sensitif diumbar ke publik mengingat bangunan koalisi Jokowi selama ini tanpa syarat," ucap Adi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/8).
Meski demikian, Adi mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Jokowi. Menurutnya, dia telah memberi tanggapan yang ideal.
Padahal, Jokowi berhasil memenangkan Pilpres 2019 bukan hanya berkat jasa PDIP semata, tetapi juga partai pengusung lainnya. Selama ini pun partai politik mengklaim mendukung Jokowi tanpa syarat.
Akan tetapi, Jokowi melunturkan potensi konflik dalam koalisi dengan tidak serta merta mengiyakan kehendakan Mega. Menurut Adi, sikap itu bisa membuat benak para pimpinan parpol pengusung menjadi tenang.
"Jawaban jokowi pas dan diplomatis karena mengambangkan permintaan Megawati. Jawabannya bukan iya atau tidak, tapi akan berkomunikasi dengan semua partai pendukung dengan jaminan PDIP tetap paling banyak," tutur Adi.
Surya lalu menegaskan bahwa partainya mendukung Jokowi tanpa syarat. Karenanya, NasDem tidak ingin meminta jatah menteri. Semuanya dikembalikan kepada Jokowi selaku kepala pemerintahan selanjutnya.
Begitu pula dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menganggap tidak ada yang salah jika PDIP berharap mendapat jabatan terbanyak di kabinet selanjutnya. Di samping Jokowi merupakan kader PDIP, partai berlambang banteng itu juga memiliki kursi paling banyak di DPR periode mendatang.
"Kalau dibandingkan dengan semua partai, mestinya memang logikanya, pantasnya, patutnya PDIP lebih banyak mendapatkan kursi menteri daripada yang lain," kata Karding kepada CNNIndonesia.com, Jumat (9/8).
[Gambas:Video CNN] (dhf/sur)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi, Jatah Menteri PDIP dan Sinyal 'Bandel' Periode Kedua"
Post a Comment