Search

Saling 'Sindir' ala Airlangga dan Bamsoet di Rapimnas Golkar

Saling 'Sindir' ala Airlangga dan Bamsoet di Rapimnas Golkar

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan pemilihan pucuk pimpinan 'Beringin' periode 2019-2024 di Musyawarah Nasional (Munas) 2019 akan mengutamakan sistem musyawarah mufakat atau aklamasi.

Menurutnya, hal tersebut menjadi usulan dalam Rapimnas Golkar. Ia mengklaim kader yang hadir meminta agar sistem aklamasi dipertimbangkan dalam pemilihan ketum Golkar periode 2019-2024.


"Terkait dengan munas, diutamakan untuk musyawarah mufakat dan ini mempertimbangkan juga kesolidan partai dan suasana yang kondusif dan tentu mekanismenya basisnya adalah demokratis," kata Airlangga usai menutup Rapimnas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (15/11).
Ia pun mengaku mendapat dukungan dari mayoritas pimpinan daerah yang hadir dalam Rapimnas tersebut. Airlangga pun mengklaim akan menang secara aklamasi dalam pemilihan Ketum Golkar periode 2019-2024 lantaran mayoritas kader memberi kepercayaan kepadanya.

"Insyaallah [aklamasi], karena ini kan mekanismenya berada di Munas, jadi nanti kita lihat pada munas tanggal 3 sampai 6 [Desember], tetapi aspirasi dari seluruh provinsi dan ormas Golkar mayoritas Alhamdulilah memberikan kepercayaan kepada saya," tandasnya.

Kader Partai Golkar Bambang Soesatyo menyebut sebagian besar pemilik suara tak hadir dalam rapimnas.Kader Partai Golkar Bambang Soesatyo menyebut sebagian besar pemilik suara tak hadir dalam rapimnas. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Airlangga, yang juga menjabat Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian itu menyampaikan Rapimnas menghasilkan sejumlah kesepakatan lain.

Di antaranya, jadwal penyelenggaraan Munas yang menjadi 3-6 Desember, serta pemberian kesempatan kepada kader muda Partai Golkar untuk tampil di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Mengenai usulan perundang-undangan, Airlangga menyebut itu akan disalurkan lewat Fraksi Partai Golkar. Salah satu yang dikaji, katanya, regulasi tentang penyelenggaraan pemilu mendatang.


Pergi Lebih Awal

Sementara, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang juga kompetitor Airlangga, meninggalkan arena Rapimnas lebih awal.

Ia keluar bersama Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid dan sejumlah kader Golkar sebelum gelaran Rapimnas ditutup pada Kamis (14/11) pukul 22.02 WIB.

[Gambas:Video CNN]

Saat ditanya terkait kondisi Rapimnas, Bamsoet mengatakan sangat dinamis. Namun, Ketua MPR itu mengatakan bahwa Rapimnas hanya dihadiri 34 pemilik hak suara di Musyawarah Nasional (Munas), yaitu para pimpinan DPD Golkar tingkat I. Sementara suara dari pemimpin DPD Golkar tingkat II yang berjumlah mencapai 514 belum didengar karena tidak menghadiri Rapimnas.

"Seperti yang kita ketahui bahwa malam ini hanya mewakili 34 suara, masih ada 514 suara yang dimiliki dewan pimpinan daerah tingkat II," kata Bamsoet kepada wartawan di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (14/11).

Lebih dari itu Bamsoet tidak menjawab secara lugas terkait suara pemimpin DPD Golkar tingkat I dalam Rapimnas. Ia hanya berkata bahwa suara pemimpin DPD tingkat II tidak selalu sejalan dengan pemimpin DPD Golkar tingkat I.

"Seperti biasa DPD I ya begitulah, tapi pasti pengalaman kami tidak selalu sejalan dengan DPD II, masih ada 514 suara yang belum di dengar. Ini bisa saja DPD I mengklaim suara tingkat II," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan bahwa kandidat ketum Partai Golkar periode 2019-2024 hingga saat ini berjumlah empat orang. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Bamsoet, Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo. (mts)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Saling 'Sindir' ala Airlangga dan Bamsoet di Rapimnas Golkar"

Post a Comment

Powered by Blogger.